LAKONAH LAKONIH - INSPIRASI SYARIAH

Rabu, 23 November 2016

LAKONAH LAKONIH


Oleh : Abdul Hamid, SE*)
Dengar-dengar dari kawan, kamu sekarang ngajar di IAIN Pontianak, betul ke?
Iya Ba, semester III Jurusan Perbankan Syariah.
Dosen tetaplah?
Bukan Ba, hanya asisten jak.
Tak Ape. Jangan bilang hanya asisten. Apapun peluang yang diberikan oleh orang kepada kita, kita kerjakan dengan baik. Orang tua dulu kita kan ngajarkan, Lakona Lakoni Kennengah Kennengih.

Percakapan diatas adalah perbincangan saya ketika bertemu dengan salah satu sesepuh orang Madura di Pontianak. Beliau pernah menjabat sebagai ketua Ikatan Keluarga Besar Madura Kota Pontianak. Beliau juga seorang pengusaha, jadi paham betul dengan etos kerja orang Madura. Saya diingatkan agar tidak boleh menganggap remeh sekecil apapun pekerjaan yang sedang saya geluti.

Ungkapan Lakonah Lakonih, kennengnah kennengih mengingatkan orang Madura betapa pentingnya arti profesionalisme dalam setiap pekerjaan dan bersikap kehati-hatian (jijip) orang Madura dalam pergaulan sosial.

Ungkapan tersebut menganjurkan Semangat kerja dan etos profesionalisme seseorang dalam setiap pekerjaan nya. Tidak hanya bekerja karena ada tuntutan realitas, melainkan setiap pekerjaan harus dilandasi oleh semangat keberagamaan sebagai bagian dari amal saleh yang menjadi prasyarat ketakwaannya. Dengan kata lain, dalam melakukan suatu karya atau pekerjaan, seseorang tidak hanya demi memenuhi tuntutan atau kebutuhan hidupnya semata, melainkan karena agama mendorongnya, dan oleh karenanya merupakan salah satu bentuk pengabdian (ibadah) kepada Tuhannya.

Selanjutnya, sesorang yang profesional harus menguasi etika. Kennengnah kennengih  merupakan tata nilai dan tata perilaku yang lebih mendetail mengatur bagaimana orang Madura harus bersikap dan berperilaku disuatu tempat.

Orang Madura harus menjadi pribadi yang senantiasa memegang teguh terhadap etika. Etika mengacu kepada nilai-nilai universal yang harus dimiliki oleh setiap orang Madura dimanapun ia bekerja. Nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, dan kerja keras merupakan contoh nilai-nilai yang harus dimiliki dan dipegang teguh oleh orang Madura yang sedang membangun karirnya. Sepintar dan seahli apapun seseorang dalam bidang yang dikuasainya, tidak akan berarti apa-apa jika Ia tidak mendapatkan kepercayaan dari atasan ataupun teman akibat pribadinya yang tidak jujur.

Terakhir, nilai pribadi serta kemasan diri yang baik harus segera dilengkapi dengan kompetensi yang tinggi. Menguasai pekerjaan kita dengan baik menjadi kata kunci terakhir untuk membangun reputasi orang Madura. Sebaik apapun sikap dan nilai pribadi kita jika tidak dibarengi dengan isi kualitas kinerja kita, maka nilai-nilai tersebut tidak akan terlalu membantu. Untuk dapat menjadi pribadi yang dapat diandalkan dalam bidangnya, tidak ada cara lain kecuali setahap demi setahap seseorang harus terus memperbaiki dan mengembangkan kompetensi di bidang yang di tekuni.

*) Departemen Kajian dan Pengembangan Ekonomi, IKBM Kal-Bar

Bagikan artikel ini

2 komentar

  1. Apakah bisa semboyan itu di lakukan pada masa sekarang,sedang dalam hidup allah ciptkan serba 2 ada baik ada buruk,,, karena kalau hnya berpacu pada itu tidak mungkn akan terlksa. Manusia itu temptnya salah dan dosa. Lkonah lakonih jelenah jelenih, kalau hnya pada satu jalan maka bagaimana kita bisa menegerti tentang lika liku hidup. Malah yg terjadi nanti hnya akan ke bosanan. Hanya satu arah saja, hanya satu tempat saja, sedang allah ciptakan dunia ni ada lurus ada bengkok, jad harus di jlani semua.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kenapa bosan ? Apa kamu bosan menjadi orang baik ? Lakona lakoni, Kennengenna kennengi. Apa yang harus kita lakukan ? Tanyakan kepada dirimu sendiri ! Aku harus berada di jalan apa ? Jalan mana yang aku harus jalani? Tanyakan dulu semuanya pada dirimu sendiri ! Semoga membantu, assalamualaikum

      Hapus

Berkomentar sesuai dengan topik, gunakan Name dan URL jika ingin meninggalkan jejak, link hidup dalam komentar dilarang, melanggar kami hapus